6 Pesulap Terkenal yang Tewas Saat Beraksi di Panggung



Sulap menawarkan keasyikan berganda, yaitu penasaran dengan cara para pesulap melakukannya,

dan rasa deg-degan saat menyaksikan bahaya yang menjelang.

Kondisi bahaya yang disajikan mungkin saja disengaja, sebagai bagian dari pertunjukan,

namun, sejarah mencatat ada sejumlah pesulap yang harus kehilangan nyawa karenanya.

Mereka yang meninggal sedang berada di panggung, saat beraksi menghibur para penonton.

Persiapan telah dilakukan sebelumnya, tapi kesalahan bisa saja terjadi

Berikut ini adalah 6 kisah kematian pesulap ketika sedang melakukan aksinya:




1. Chung Ling Soo

Chung Ling Soo adalah nama panggung untuk pesulap Amerika Serikat bernama William Ellsworth

Robinson, yang melakukan aksi panggung dengan warna kuning pada wajahnya. Di atas panggung,

ia menebarkan ujaran-ujaran rasis terkait mistisisme oriental dan sulap Asia Timur.

Ia paling terkenal dengan aksinya "Condemned to Death By the Boxers."

Robinson melakukan aksinya menggunakan sepucuk pistol berlaras ganda. Satu laras berisi

peluru sungguhan yang diambilnya dari antara penonton, sedangkan laras satu lagi kosong.

Pada 23 Maret 1918, dalam suatu pertunjukan rutin, Robinson menembak dirinya sendiri karena

kemalasannya membersihkan senjata sehingga mesiu mengumpul dalam ruang peluru dalam

senjatanya.

Ketika pesulap itu tewas, peluru kosong itu menyulut sisa bubuk mesiu yang kemudian meledak

dan menembakkan peluru sungguhan di laras yang berisi peluru sungguhan.

Peluru itu menembus paru-paru Robinson dan, untuk pertama kalinya di panggung, ia berbicara

bahasa Inggris, "Ya Tuhan. Ada sesuatu yang terjadi. Turunkan tirainya!"



2. Karr the Mysterious
Charles Rowan dari Afrika Selatan dikenal dengan nama panggung Karr the Mysterius.

Keahliannya adalah kenekatan meloloskan diri pada 1930. Tidak banyak yang diketahui

tentangnya, tapi ada catatan pengumuman kematiannya di Reuters.

"Maut yang mengerikan menimpa pesulap keliling bernama Karr siang ini, ketika ia melakukan

aksi berulangnya diikat dengan jaket ketat dan diseret dengan mobil namun gagal…di hadapan

banyak penonton, termasuk beberapa anak kecil."

"Mereka melihat sebuah mobil menabrak ke arah Karr dan membunuhnya…ia tergilas roda kanan

yang hampir memutuskan satu kakinya."



3. Washington Irving Bishop
Washington Irving Bishop adalah seorang mentalis dan spiritualis Amerika yang terkenal

dengan aksinya membaca pikiran orang (yang sebenarnya merupakan kemampuan membaca tubuh) dan

mengemudi dengan mata tertutup.

Tapi Bishop juga adalah seorang pengidap serangan kataleptik yang membawanya kepada keadaan

katatonik, yaitu suatu keadaan kaku motorik. Bahkan ia bisa mendapat serangan ketika sedang

di panggung.

Oleh karena itu, ia memiliki catatan di sakunya yang menjelaskan bahwa dia tidak mati dan

jangan melakukan otopsi sebelum 48 jam setelah tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan.

Pada 12 Mei 1889, Bishop mendapat serangan kataleptik di panggung Lambs Club di New York.

Setelah dibawa turun dari panggung, ia dianggap telah wafat. Dokter John A Irwin, Frank

Ferguson, dan Irwin H Hance melakukan otopsi dan menyatakan bahwa Bishop meninggal karena

histerokatalepsi.

Istri dan ibu Bishop berpendapat bahwa Bishop sedang dalam keadaan seperti kesurupan, bukan

meninggal. Ia dianggap meninggal karena otopsi itu sendiri.

Gugatan hukum diajukan terhadap Irwin, Ferguson, dan Hance, tapi para dokter itu tidak

pernah didakwa apapun.


4. Madame DeLinsky
Pasangan DeLinsky adalah pasangan suami dan istri pesulap Polandia yang berkeliling Eropa di

awal Abad ke-19. Salah satu peragaan yang paling sensasional adalah ketika Madame DeLinsky

menghadap regu tembak dan kemudian "menangkap" semua peluru yang ditembakkan.

Caranya, anggota regu tembak diminta mengisi senjata dengan peluru kertas. Dengan demikian,

tidak ada peluru sungguhan yang dimuntahkan. Madam DeLinsky kemudian menunjukkan beberapa

peluru yang memang sudah dimilikinya.

Pada 1820, ketika Madame DeLinsky sedang hamil, pasangan itu melakukan pertunjukan di

Arnstradt, Jerman, untuk keluarga Pangeran Shwarznberg-Sonderhausen.

Salah satu anggota regu tembak yang ikut serta dalam pertunjukan tidak sengaja memasukkan

peluru sungguhan dalam senapannya dan menembak Madam DeLinsky di perutnya. Keluarga ningrat

itu pun pingsan menyaksikannya dan wanita tersebut meninggal 2 hari kemudian. Suaminya pun

menjadi gila.


5. Gilbert Genesta
Royden Joseph Gilbert Raison de la Genesta, dikenal dengan nama panggung Genesta.

Bisa dibilang, ia menjiplak aksi Houdini yang perdana dilakukan pada 1908. Sederhana saja,

Genesta mengurung dirinya dalam gentong berisi susu atau air.

Suatu hari pada 1930, pesulap itu gagal melepaskan diri pada waktunya. Para pembantu di

panggung sadar ada yang salah, tirai diturunkan, dokter bergegas ke panggung, dan para

pembantu panggung menariknya ke luar gentong.

Ia sempat tidak sadar, namun kemudian siuman dan dibawa ke rumah sakit. Ia meninggal dalam

perjalanan setelah mengadu kepada si dokter bahwa, selama 10 tahun pertunjukan, ia tidak

pernah gagal.

Menurut catatan, gentong susu yang dipakai saat pertunjukan gagal itu sedang memiliki

penyok. Dalam ruang terbatas itu, ia harus menekuk tubuhnya agar bisa meloloskan diri pada

waktunya. Penyok itu diduga ikut andil dalam bencana.



6. Amazing Joe
Joseph W. Burrus kagum pada Harry Houdini dan ingin menjadi lebih hebat daripada idolanya.

Di suatu malam Halloween 1990, saat peringatan ke-64 meninggalnya Houdini, pesulap berusia

32 tahun itu dikuburkan dalam peti mati terbuat dari plastik di hadapan sejumlah penonton,

termasuk anak-anaknya sendiri.

Mantan pemadat dengan nama panggung Amazing Joe tersebut memang pernah melakukannya dengan

sukses pada setahun sebelumnya. Tapi, saat itu ia hanya dikubur dengan tanah.

Pada 1990, ia menambahkan semen ke dalam campuran dan tidak memperhitungkan penambahan

berat. Peti mati dari plastik itu segera hancur.

Regu penolong mulai menggali ketika mendengar suara kehancuran tersebut, tapi Burrus sudah

meninggal ketika mereka meraihnya.

0 comments:

Post a Comment